(sambil mendengarkan lagu dari Ost.
9S10A)
Seberapa cinta anda dengan rumah
anda dan orangtua anda?
Sebegitu klise tapi begitu bermakna.
Sedemikian singkat dan ringan lagu yang disampaikan dalam lagu Bawalah Aku
Kembali, original soundtract dari film 9 Summers 10 Autumns yang sedang menjadi
trend saat ini. Ihsan dan Dira begitu sukses mendengarkan lagu ini, lagu
yang begitu ringan dan berkesan dalam.
Tak
ada tempat yang paling indah selain rumah kita, tiada masa lebih indah selain
bersama mereka yang tercinta
Cuplikan segelintir lirik yang
begitu bermakna bagiku. Lirik diatas, tertu beserta filmnya, mengajak aku untuk
menengok masa kecilku. Masa kecil yang begitu indah dengan lantunan sholawat
bapak dan didikan senyum dari ibuku.
(masing mendengarkan lagu ini)
Masa sekolah dasar yang tak pernah
aku lupa. Ketika aku harus sakit kaki karena alergi dan masih harus berangkat
sekolah. Bapak ibuku adalah orang tua yang begitu keras dalam mendidik
anak-anaknya untuk sekolah. Apapun alasannya, sekolah adalah prioritas. Meskipun
itu banjir bandang. Suatu kali ketika aku masih sekolah dasar, kakiku terserang
penyakit alergi. Begitu bernanah dan gatal ku rasakan. Tak bisa memakai sepatu
dan hanya bisa memakai sandal japit. Aku malu ke sekolah dengan kondisi seperti
ini, tapi bapakku selalu bilang: tak ada yang harus kamu buat malu dengan
keadaan ini. Yang harus malu mereka yang sehat tapi tidak punya semangat untuk
sekolah..
Aku diam, karena aku masih kecil dan
belum sebegitu paham, tapi aku masih ingat katakata itu. Kata yang begitu erat
di telingaku. Saat itu aku tak bisa jalan karena kakiku penuh dengan benjolan
nanah yang harus aku rasakan panas dan gatalnya.
Tak pernah aku duga, bapakku, selama
hampir satu bulan, menggendongku untuk sekolah. Pulang ketika aku sudah masuk
sekolah dan menjemput ketika aku sudah tepat waktu untuk pulang sekolah.
Cerita diatas begitu klise dan
terkesan biasa saja. Tapi disitu aku bisa mengemas bahwa begitu hebat semangat
ibu dan bapakku untuk memperjuangkan sekolah.
Ibu dan bapak pernah bilang dalam
gelap maghrib di depan rumah ketika aku ingin melihat bintang waktu itu:
“bapak dan ibu gak pernah sekolah..
bapak dan ibu pengen sekali lihat anaknya sekolah tinggi. Bisa meraih citacita
dengan baik. Punya banyak uang.”
Sekali lagi, aku masih kecil. Kalimat
diatas hanya terlintas begitu saja di kepalaku tanpa ada ampasnya. Karena saat
itu, menurutku itu katakata yang begitu biasa..
(mengusap air mata)
Kini, 2013, ketika bapak dan ibu
sudah terbaring kaku di pusara, aku baru tahu bahwa mereka sangat mendambakkan
anak yang pintar. Anak dengan sekolah tinggi. Kerja di kantoran. Punya bayaran
tetap dan punya uang banyak.
Memang, aku bukan anak satusatunya. Aku
anak terakhir dengan tiga orang kakak perempuan yang begitu mencintaiku. Kakakkakakku
hanya lulusan SMA sederajat, dan disini nyaliku dipertaruhkan..
Tahun 2010 aku lulus SMA dengan
biaya sekolah sendiri, melalui bangun jam satu pagi untuk ke pasar dan pulang
jam tiga pagi untuk masak, lantas membungkus nasi itu dan di titipkan di warkop
sebelah, dan tahun yang sama juga, aku lulus PMDK di sebuah perguruan tinggi di
Surabaya dengan jurusan Sastra Inggris.
Ketika aku melihat film 9S10A dan
mendengar soundtracknya, seperti memori film yang diputar kembali. Aku yang
dulu penakut, aku yang dulu harus tahu bagaimana rasanya malu karena sepatu
bolong saat sekolah, sampul coklat buku dari kertas bungkus, dan penghapus
pensil dari karet, membuat aku, saat ini, sangat bersyukur dan rindu masa
kecilku. Masa dimana ibuku masih memelukku dengan hangat. Menangis di malam
hari karena kakinya digigit tikus karena tidur di lantai beralaskan tikar
lipat. Hangat senyum ibu yang selalu bangga ketika aku mendapat predikat
bintang pelajar di sekolah. Rindu dengan nasi jagung ikan asin buatan ibu. Dan masih
banyak lagi..
Tak lupa kangenku untuk bapak yang
selalu setia menemaniku belajar meski beliau tidak lulus SD. Sembunyisembunyi membelikan
komik doraemon kesayanganku tanpa sepengetahuan ibu. Menidurkanku dengan
sholawatnya meski suaranya tak merdu. Marahnya ketika aku mendapat nilai jelek
di TPQ. Dan masih masih masih banyak lagi...
(memandangi jas almamater)
Bu,
Pak.. belum sempat aku pamerkan almamaterku pada kalian.. kalian sudah
mendahuluiku. Andai kalian tahu bahwa hidup ini berat tanpa kalian. Andai kalian
tahu betapa rindunya aku pada kalian. Kalian lebih dari kata bermakna. Aku sayang
kalian. Aku masih ingin memamerkan jas almamaterku ke kalian. Aku masih ingin
bercerita bahwa aku pernah mendapatkan beasiswa di kampusku. Aku masih ingin
bercerita bahwa masih banyak mimpimimpiku yang belum tercapai hingga saat ini. Dan
belum sempat bercerita atau settidaknya berbisik: aku sayang sekali kalian...
Bu
pak.. aku janji, akan menghabiskan perjalanan hidupku untuk sukses. Sukses untuk
meraih mimpimimpiku: menerbitkan buku, menjadi bos besar, kerja kantoran, dan
pensiun muda..
Suatu
saat, dalam waktu yang sangat tepat, bapak dan ibu akan bilang kepadaku dengan
lantang: aku bangga padamu, Nak..
Nb.
Terima kasih untuk Mas Iwan Setyawan (pengarang buku 9S10A) yang begitu
inspiratif. Terima kasih sudah membawa kilasan masa laluku kembali teringat
sehingga aku tahu apa tujuan awalku untuk hidup. Terima kasih
1 komentar:
Orang tua adalah sebuah busur .. Dia yang akan menumpu kita dan akan menarik diri untuk melesatkan kita sekeras fan sejauh mungkin .. Arah dan tujuan serta angin lah yang akan membawa kita sebagai anak panah entar akan kemana ..
Terima kasih teman, aku telah membaca posting kamu ini sarat akan makna ..
Orang tua yang kini telah tiada adalah tuhan ke dua bagi mu .. Lantunkan doa2 untuk mereka, sebutkan nama mereka dalam doa mu agar mendapatkan surga yang indah di sisi Allah .. Balas keringat mereka dengan kebanggan terhadap dunia bahwa anak laki2 mereka kini telah menjadi seorang yang berhasil menaklukkan kerasnya dunia ..
Posisi kita sama Sebagai seorang anak laki2 satunya dari 3saudara dimana semuanya perempuan .. Sebagi anak paling akhir, keterikatan kita dengan orang tua layaknya sebuah harga yang tidak ternilai harganya ... Selalu ingin menjadi yg terbaik dan pahlawan bagi keluarga ..
Sabarlah teman, tetap berusaha dan saya yakin kamu pasti bisa ...
Posting Komentar