Finally, aku jadi anak kos.
Jenuh.
Lelah. Gak sadar kudu ngapain, but finally the time is coming. Kudu pisang
dengan kakak sama keponakan itu adalah sesuatu yang berat namun harus. Berat
karena harus menjalani kehidupan secara normal dan sendiri. Itu yang susah,
sendiri! Point terberat itu harus diambil karena menuju dewasa adalah suatu
proses yang harus ditapakki. Tak ada manusia yang akan mengambil jalan monoton
apabila dia mau sukses. Kehidupan tidak akan berjalan serentak dan sama. Tuhan
mempunyai lima juta, bahkan lebih, untuk menjadikan manusia lebih dewasa
disetiap harinya.
Ah
Ibu, aku bingung harus apa. Hari pertama uang sangat terkuras habis. Menejemen
keuanganku selalu gagal. Sabun mandi, sikat gigi, shampo, dan peralatan lain
menjadikan aku tidak bisa berhemat. Terlapau banyak hal-hal kecil yang harus
aku beli. Belum lagi harus membayar kos dan sebagainya. Ah, menjadi dewasa itu
sulit.
Baru
saja hari pertama, kangennya luar biasa. Kangen dengan omelan pagi, kangen
dengan teriakan keponakkan saat pagi, kangen lihat spongebob pagi, kangen
disuruh masak pagi. Aku seperti terkena sindrom tapi entah apa namanya. Aku
pikir menjadi anak kos adalah langkah gampang. Tinggal, bayar kos, dan
walk-out/ walk in sesuka jidat. Memang sih, tapi ternyata bukan rule ini yang
aku mau.
Hari
pertama kos langsung jatuh sakit. Entah kenapa. Kalo aku sendiri menelisik
mungkin karena kangen keluarga. Kangen rutinitas. Kangen bareng. But, is it the
answer to come back?
Wait,
temenku semua bilang: it is just a day! Baru sehari dan kau sudah menyimpulkan
sesuatu yang besar?
Aku
tertegun! Benar. Menjadi sendiri itu sudah pilihan awal, masak iya kudu balik
karena realita sehari? Mungkin akan bertahan dulu selama sebulan. Atau kalau
boleh nego setengah bulan!!
Mom,
dad.. ah, am missing ya so much! This is what i dislike in my life, be
separated at my family! Damn!! Please, bring God knows what happening on me, it
is difficult! L
01032014
0 komentar:
Posting Komentar