Buat Ibu dan Selingkuhannya, Ayah!


Dalam genangan percikan lumpur-lumpur kotor, kau ajarkan aku bagaimana bisa mencintai kemudahan dalam hidup
Dalam aliran sungai-sungai yang bening, kau ajarkan aku bagaimana memahami hidup dan menjalaninya
Dalam bisikan sunyi debu yang berderu, kau ajarkan aku bagaimana untuk bangun dan bertahan dalam gelap masalah dan kiloan beban hidup

Tentu,
Aku masih ingat untuk hal-hal besar bagi hidupku
Dalam nafas dan desah yang memang kau hembuskan sengaja kepadaku

Tentu,
Aku tak akan lupa tentang renta kata-kata yang kau ucap dalam mulutku dan bertasbih,
“Kesempatan datang berulang kali dengan skema yang berbeda!”

Aku berani sekarang,
Demi jubah dan air ketubanmu, ibu…
Demi asap kepulan rokok dan keringat asammu, ayah…
Nafas ini takkan lari sebelum kau hadir dalam rengga-rengga istimewa tempatNya

Dan itu adalah ajaranmu untuk bersikap dewasa…

Tentu, 
Aku masih ingat!

Untuk Ibu dan Ayah! Nafasmu akan berhembus di bilik-bilik nadiku!

0 komentar:

Posting Komentar