Surat Untuk Malaysia


Salam persahabatan,

Sahabat, lama sudah kita menjalani persahabatan ini. Dan tak terasa juga, kita sudah menjalani banyak perubahan. Tak ada yang bisa kita sembunyikan, karena apa? Karena kita bersahabat. Dan sahabat yang baik, adalah sabahat yang tahu menahu tentang masalah yang dihadapi oleh sahabatnya.

Seperti yang kita tahu, kawan. Begitu banyak peristiwa-peristiwa seru diatara kita. Dari dulu sampai sekarang. Dari zaman ketika kau masih susah, sampai saat ini. Zaman kebalikan. Zaman dimana akulah yang saat ini sedang susah.

Bila kita bisa memutar waktu, jujur, aku ingin memutar waktu dimana kita bisa bekerja sama dengan baik. Tanpa ada pergunjingan. Tanpa ada segala hal yang perlu di buat malu. Saat dimana kita bisa berjalan beriringan dan saling dukung. Memang, dulu kita pernah tak sepaham, tapi dulu kita punya jalan terbaik. Jalan yang tidak merugikan satu sama lain. Jalan yang bisa kita pahami dan bisa kita lalui berdua. Sekali lagi tanpa ada salah paham. Bukankah itu arti sahabat?

Dulu kita menunjukkan pada dunia tentang arti sahabat. Arti kebersamaan. Pula arti cinta. Dan aku yakin, sampai saat ini pula, cinta itu, rasa persahabatan itu, masih ada di lubuk hatimu. Di lubuk hati yang paling dalam. Karena apa? Aku yakin bahwa dulu kita pernah ungkap cinta. Ungkap rahasia masing-masing. Bersenda gurau bersama. Dan berjalan beriringan.

Sahabat, sampai saat ini aku tak berubah. Aku masih menjadi sahabatmu. Aku tetap menjadikan kau salah satu dari untaian-untaian doa yang aku panjatkan kepada Tuhanku. Tetap menjadi salah seorang yang paling indah untuk mengisi kehidupanku. Dan aku mau, kaupun tetap seperti yang dulu. Menjadikan aku sebagai sahabatmu.

Baiklah, aku tutup surat dariku. Yang terpenting adalah aku tetap disini untuk menunggumu. Tetap kutunggu kau walaupun aku harus menunggu seribu tahun lagi. Karena apa? Karena kita tahu dan mengerti, apa arti sahabat…


Salam hangat,


Indonesia



0 komentar:

Posting Komentar