Kangen :)

Sedikit ingin menengokmu, Mak sekali-kali. Tapi aku terlalu sibuk dengan duniaku yang begitu semrawut. Bohong kalau aku tak bisa merasakan desahmu yang begitu besar di setiap langkah-tapak yang aku pijak. Aku bukan pria kuat seperti yang kau kira, Mak. Tapi aku memang berharap aku bisa sekuat kau. Sekuat dengan semua tenagaku. Jeritanku. Eranganku. Nafasku. Lusuhku. Kacauku. Dan semua-semua yang tentang aku.

Aku kangen emak.

Kangen dengan caramu tersenyum. Kangen dengan caramu bercerita sendu. Kangen dengan caramu membangunkanku untuk sholat. Kangen masakanmu. Kangen nafasmu. Kangen semua yang kau lakukan padaku. Sekali lagi, aku bukan pria kuat yang kau ajarkan dulu. Tapi aku selalu mencoba untuk kuat sepertimu.

Aku sudah besar, Mak. Aku kuliah. Aku mengambil sastra inggris, kegemaranku. Kemarin, ada pembagian almamater. Aku ingin sekali pulang menemuimu, tapi masih saja. Aku terlalu sibuk dengan kesemrawutanku yang tidak jelas. Tiap tahajudku, kupandangi fotomu berharap kau selalu baik-baik saja dan dalam lindunganNya.

Maaf jika aku jarang menelponmu. Alasanku satu: aku takut kaku ketika kau bilang: Emak kangen kamu, Nak. Kapan pulang? Aku selalu seperti berhenti berdetak ketika kau mengucapkan kalimat itu. Aku ingin pulang. Menemuimu. Memamerkan jas almamaterku padamu. Bergaya didepanmu. Pasti kau akan bilang: dijaga ya, Nak.

Aku kangen kau, Mak.

Sangat kangen.. :)

Sehat-sehat disana, Mak. Allah memberiku nafas yang semua memang ada karenamu.

Amin, Allahuma amin…