Untukmu Adek (Mengenang Bilqis)


.sore ini terasa gamang

.tak kujumpai sumringah mentari menyingsing

.sore ini terasa hambar

.tak kurasakan damai bersenandung ketika maghrib akan bersua

.tak kujumpai cicit induk burung yang berpulang ke sarang


.sore ini ada apa?

.ada cinta siapa?

.ada gerangan apa?


.ada wanita tegar muda mencoba mengadahkan kepala

.disampingnya pria manis yang mencoba untuk memeluk air mata

.di sisi kanannya wanita tua yang begitu pucat pasi mengais sedih

.bahkan keriputnya pun terlihat jelas

.seakan-akan berkata, Tuhan, begitu dahsyat untuk hari ini


.saya terbelalak

.karet air mata langsung putus tak terkendali

.dalam hati pun berucap, Tuhan, Kau memang dahsyat


.innalillahi wainna illaihi roji’un…..

.innalillahi wainna illaihi roji’un…..


.dalam dekapan senja, ia pergi bersama damai

.dalam dekapan senja, ia pergi bersama senang

.dalam dekapan senja, ia pergi bersama doa


.tak ada yang pernah ragu untuk mencintaimu…

.tatapanmu yang lembut

.rengekkan manjamu

.kedipan mata indahmu

.tak yang pernah bisa menggantikan mentari pagi dan senyuman Tuhan dalam semerbak mawar


.bilqis

.kami sayang padamu

.do’a kami ada dan bersamamu…

.terbanglah bersama bilqis yang mampu sejukkan mentari

.salamkan pada Tuhan,

.rindu kami padamu….


-dalam kisah cinta dan denyut vena-

270410

0 komentar:

Posting Komentar