EMAK


Malam ini, sama seperti kemarin
Tak kujumpai kau dalam kelegangan malam
Dan layaknya kemarin,
Malammu sia-sia dengan segenapsisa-sisa

Hari ini tak kujumpai kau dalam keseyapan pagi
Sama seperti kemarin,
Pagiku hilang seperti habis dilahap rayap

Sebenarnya,
Sama seperti kakak dan adik
Tapi kadang aku malu untuk bilang aku sayang padamu

Sebenarnya,
Sama seperti kakak dan adik
Tapi kadang aku layu untuk bilang aku cinta padamu

Kau pernah berkata,
Bahwa darah tak bias berubah. Tetap sama. Sekarang dan selamanya.

Mak, sekarang batinku pilu dan jiwaku lesu
Aku butuh amarahmu untuk segarkan jiwaku
Butuh sentilan sayangmu untuk pancarkan sinarku
Butuh cubitanmanismu untuk pagi kan bigarkan hariku

Mak, 
Tak usah. Tak usah begitu.
Aku anakmu!
Dan aku manyaksikan kau tertidur dengan senyum yang membuat murka Dursasana dan Dasamuka
Senyum yang membuat bangga Kantil dan Cempaka

“ Mak, hari ini lebaran
Dan aku dengar takbir itu!
Seperti biasa, seuntai doa aku kirim lewat sedap malam yang ku letakkan diatas pusaramu.”

Mak, aku sayang Emak!

Sidoarjo, 2008

0 komentar:

Posting Komentar